Reflektor dalam fotografi adalah alat yang digunakan untuk memantulkan cahaya ke subyek. Reflektor dapat digunakan dengan flash atau sebagai pengganti flash. Jika tidak memiliki pilihan untuk menggunakan flash eksternal, atau flash yang bisa diputar arahnya, reflektor adalah cara terbaik untuk mencapai efek pencahayaan profesional tanpa peralatan profesional.
Reflektor mempunyai ukuran yang bervariasi, tergantung pada jumlah cahaya yang dibutuhkan dan ukuran subyek. Reflektor juga tidak memiliki bentuk baku. Ada yang berbentuk bulat atau bujur sangkar atau persegi panjang. Meskipun ada banyak reflektor yang diproduksi oleh pabrik, fotografer banyak menggunakan reflektor buatan sendiri. Reflektor ini dapat berupa selembar kertas karton.
Reflektor mempunyai ukuran yang bervariasi, tergantung pada jumlah cahaya yang dibutuhkan dan ukuran subyek. Reflektor juga tidak memiliki bentuk baku. Ada yang berbentuk bulat atau bujur sangkar atau persegi panjang. Meskipun ada banyak reflektor yang diproduksi oleh pabrik, fotografer banyak menggunakan reflektor buatan sendiri. Reflektor ini dapat berupa selembar kertas karton.
Pada fotografi yang subyeknya berukuran kecil, cermin dan kartu dapat digunakan sebagai reflektor, baik untuk mengurangi kontras pencahayaan atau menciptakan highlight pada subyek yang reflektif seperti gelas dan perhiasan. Sedangkan subyek yang berukuran besar seperti kendaraan bermotor memerlukan penggunaan reflektor berukuran besar yang sering membutuhkan alat khusus untuk penempatannya.Fotografi outdoor memerlukan reflektor portabel yang lebih ringan, biasanya dapat dilipat, sehingga lebih mudah untuk dibawa dalam perjalanan.Reflektor yang baik ditempatkan pada tempat khusus, atau dipegang oleh asisten untuk mengarahkan cahaya ke subyek. Reflektor biasanya ditempatkan pada sudut yang sama antara sumber cahaya dan subyek.
Bouncing Flash Fotografer menggunakan dinding dan langit-langit kamar sebagai reflektor, terutama pada interior bangunan yang cahaya yang tersedia kurang memadai. Teknik ini dikenal sebagai fotografi “bouncing flash“, area yang akan difoto diterangi oleh pancahayaan yang dipantulkan ke dinding, yang kemudian memberikan penerangan yang mirip dengan sebuah jendela besar. Ketika dipantulkan dari langit-langit, pencahayaan menyerupai lampu neon. Dengan demikian didapatkan pencahayaan interior yang lebih realistis. Bouncing flash dapat dijadikan sumber cahaya primer (key) atau sekunder (fill), tergantung pada intensitasnya.
Reflektor juga digunakan untuk mengubah kualitas cahaya dalam foto. Warna reflektor akan muncul dalam cahaya yang dipantulkan ke subyek.
Emas – menciptakan warna hangat Putih – efek warna netral Biru – menciptakan suasana dingin Perak – menciptakan suasana netral namun lebih terang dari reflektor putih Perubahan-perubahan dalam tonal cahaya tersebut didasarkan pada temperatur warna dan white balance.
Berdasarkan jenisnya reflektor untuk fotografi bisa dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu :
- Reflektor alamiah. Reflektor yang terbuat dari alam yang ada di sekitar kita. Misalnya : pasir putih yang memantulkan cahaya matahari, pantulan cahaya matahari pada air laut, kolam atau danau, bidang tembok putih pada sebuah bangunan.
- Reflektor buatan. Reflektor buatan manusia yang memang sengaja dibuat untuk keperluan fotografi.
* Reflektor buatan dibagi dalam 3 jenis atau warna permukaan :
- Reflektor berwarna emas atau gold. biasanya digunakan untuk memberikan efek warna yang lebih hangat pada skin tone manusia atau model.
- Reflektor berwarna perak atau silver. digunakan untuk menerangi bagian gelap pada model atau obyek dengan efek yang lebih putih atau terang yang agak keras.
- Reflektor berwarna putih. biasanya dibuat dari bahan styrofoam, untuk memberi efek warna putih yang lebih lembut dan merata.
Bouncing Flash Fotografer menggunakan dinding dan langit-langit kamar sebagai reflektor, terutama pada interior bangunan yang cahaya yang tersedia kurang memadai. Teknik ini dikenal sebagai fotografi “bouncing flash“, area yang akan difoto diterangi oleh pancahayaan yang dipantulkan ke dinding, yang kemudian memberikan penerangan yang mirip dengan sebuah jendela besar. Ketika dipantulkan dari langit-langit, pencahayaan menyerupai lampu neon. Dengan demikian didapatkan pencahayaan interior yang lebih realistis. Bouncing flash dapat dijadikan sumber cahaya primer (key) atau sekunder (fill), tergantung pada intensitasnya.
Reflektor juga digunakan untuk mengubah kualitas cahaya dalam foto. Warna reflektor akan muncul dalam cahaya yang dipantulkan ke subyek.
Emas – menciptakan warna hangat Putih – efek warna netral Biru – menciptakan suasana dingin Perak – menciptakan suasana netral namun lebih terang dari reflektor putih Perubahan-perubahan dalam tonal cahaya tersebut didasarkan pada temperatur warna dan white balance.
Berdasarkan jenisnya reflektor untuk fotografi bisa dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu :
- Reflektor alamiah. Reflektor yang terbuat dari alam yang ada di sekitar kita. Misalnya : pasir putih yang memantulkan cahaya matahari, pantulan cahaya matahari pada air laut, kolam atau danau, bidang tembok putih pada sebuah bangunan.
- Reflektor buatan. Reflektor buatan manusia yang memang sengaja dibuat untuk keperluan fotografi.
* Reflektor buatan dibagi dalam 3 jenis atau warna permukaan :
- Reflektor berwarna emas atau gold. biasanya digunakan untuk memberikan efek warna yang lebih hangat pada skin tone manusia atau model.
- Reflektor berwarna perak atau silver. digunakan untuk menerangi bagian gelap pada model atau obyek dengan efek yang lebih putih atau terang yang agak keras.
- Reflektor berwarna putih. biasanya dibuat dari bahan styrofoam, untuk memberi efek warna putih yang lebih lembut dan merata.